Salam, Ngek, Gubrak!!! - Ternyata Jakarta bukan hanya memiliki Istana
Merdeka dan Istana Negara yang masing-masing
menyatu di Jalan Veteran dan Medan Merdeka
Utara. Jauh sebelumnya, Gubernur Jendral VOC
Jan Pieterzoon Coen telah membangun sebuah
istana, meski lebih sering dikenal dengan
sebutan kastil. Sayangnya,kastil itu kini telah
tiada karena sudah dihancurkan oleh Gubernur
Jendral Deandels, ketika dia memindahkan pusat
kota ke sekitaran Lapangan Banteng dan
Gambir. Dahulu, dalam kastil ini berdiri
bangunan seperti istana gubernur, rumah dewan
penasehat, kepala seksi, kantor pengacara,
tempat pembuatan roti, apotik, gereja dan
banyak lagi, sampai rumah untuk bersenang-
senang pun ada didalam kastil ini.
Deandels menghancurkan bangunan ini, karena
pada saat itu, bangunan ini menjadi sarang
penyakit, karena banyak kanal menjadi endapan
lumpur. Batavia pada abad ke-18, setelah terjadi
letusan Gunung Salak di Bogor, kanal-kanal
terendap lumpur, sementara rumah rumah
Belanda letaknya ditepi kanal. Akibatnya,
terjadilah wabah endemik yang membawa
penyakit mematikan. Batavia yang sebelumnya
dijuluki Ratu dari Timur berubah menjadi
kuburan Belanda.
Kemudian Deandels memindahkan pusat kota ke
arah selatan yang bernama Weltevreden yang
artinya kira kira sangat puas. Dan orang Belanda
pun ramai ramai meninggalkan kotatua
disekitaran Glodok. Welyevreden pun
berkembang setelah berbagai tempat hiburan
dibangun termasuk hotel, rumah makan dan
pertokoan.
Kastil ini dulunya terletak disekitaran tidak jauh
dari galangan kapal VOC yang kemudian menjadi
Menara Syahbadar (kini Museum Bahari).
Source: "Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia"
karya Alwi Shahab

0 komentar:
Post a Comment