About

Kwitang, Nyai Dasima dan Bang Puase

Sunday, April 28, 2013

Salam, Ngek, Gubrak!!!- Getek-getek bamboo di sungai Ciliwung tempat mandi warga, mencuci, buang hajat, dan mengambil wudhu kini sudah menghilang di Jakarta. Ciliwung tempo dulu sangat bersahabat dengan penduduk setempat. Bahkan, ikut andil dalam memberikan rezeki kepada tukang binatu yang hingga tahun 1950-an banyak kita dapati mereka mencuci pakaian di Ciliwung. Ciliwung yang mengalir dari daerah selatan di Kwitang menghubungkan Parapatan dan Pejambon. Tiap Ahad pagi, ribuan warga Jakarta mendatangi Kwitang untuk menghadiri majelis taklim di Mesjid Kwitang yang sudah berlangsung lebih satu abad. Pendiri majelis ini adalah Habib Ali Alhabsyi putra Betawi kelahiran Kwitang yang lahir 1870 dan wafat 1968. Disamping majelis taklim, dia juga membangun sekolah Islam dengan sistem kelas untuk putra dan putri. Sayang madrasah modern yang telah banyak menghasilkan para ulama Betawi sejak masa Jepang hingga kini tidak berhasil dilanjutkan oleh para penggantinya.

Kampung Kwitang juga terkenal dengan kisah Nyai Dasima yang terjadi pada 1813 di masa pemerintahan Inggris (Letnan Gubernur Thomas Raffles). Dasima, gadis dari desa Kuripan, Parung, Bogor dipelihara dan sekaligus menjadi nyai (kawin tanpa di nikahi alias selir), oleh Meneer Edward Willem yang tinggal di Pejambon.  Samiun, anak Kwitang yang menjadi kusir sado dan kerap ditumpangi sang nyai, jatuh hati. Kemudian Samiun dan Dasima saling kasmaran. Anak Kwitang ini akhirnya berhasil menikahi Nyai Dasima. G. Francis yang menulis naskah tentang Nyai Dasima dan kemudian di tulis ulang oleh seniman Betawi almarhum S.M. Ardan, digambarkan sebagai dara yang berparas cantik, berambut panjang, dan kulit kuning langsat. Sayangnya, istri pertama Samiun yang bernama Hayati begitu cemburu hingga menyuruh seorang jagoan Kwitang, Bang Puase, untuk membunuh Nyai Dasima. Dia dibunuh ketika sedang berduaan dengan suaminya, Samiun, naik sado untuk pergi ke kampung Kwitang untuk menonton “Cerita Amir Hamzah”.

Lokasi pembunuhan kira-kira di bawah jembatan Kwitang perempatan (dekat toko buku Gunung Agung dan Markas Marinir Parapatan). Kisah tragis ini telah beberapa kali difilmkan, disamping sandiwara dan sinetron. Bang Puase sendiri akhirnya di hukum pancung di Gedung Bicara (kini Museum Sejarah DKI Jalan Fatahilah 1), Jakarta Barat. Kalau sekarang kita mendatangi Kwitang, Ciliwung sudah tidak lagi bersahabat. Di samping getek-getek bamboo yang menghilang, Ciliwung kotor seperti air comberan dan tidak terbayangkan dulu warga sering berenang sambil ngebak di kali yang jernih dan dalam.

Di copy dari buku “Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia” karya Alwi Shahab

GEORG ELSER (Seorang Buruh Dalam Upaya Menggulingkan Hitler)



Salam, Ngek, Gubrak!!! - Rabu 8 November 1939, Hitler masuk ke Burgerbraukeller disambut dengan gegap gempita oleh teriakan “Sigh Heil” berulang kali. Ketika baru 57 menit berpidato, Hitler mengakhiri ucapannya dan berjalan meninggalkan aula itu. Lalu konvoi kendaraan membawanya ke stasiun kereta. Kemudian 8 menit setelah itu terdengar sebuah ledakan dahsyat dari arah Burgerbraukeller, 6 orang tewas seketika dan 2 lainnya tewas beberapa jam kemudian serta 65 orang lainnya terkapar luka parah. Namun itu tak berarti apa-apa, kerena sang target yang tak lain adalah Hitler telah meninggalkan tempat itu 8 menit yang lalu.

Tepat setahun yang lalu ditahun 1938, seorang pandai kayu dan pembuat jam dari Swiss, Georg Elser mendatangi Burgerbraukeller dimana ketika itu Hitler biasa mengadakan pidato disana guna memperingati gagalnya upaya Hitler untuk menggulingkan pemerintahan Republik Weimar. Ketika itu Hitler berpidato panjang lebar penuh semangat selama 90 menit dalam memperingati dan penghormatan kepada pendukung Hitler yang tewas pada aksi tahun 1923 itu. Georg Elser bukanlah salah satu dari pendukung Hitler, dia datang untuk mencatat waktu kedatangan Hitler, berapa lama ia berpidato dan posisi berdiri sang diktator dipodium. Elser adalah seorang buruh biasa di Jerman yang bertekad membunuh Hitler dengan alasan yang mirip dengan para kelompok konspirasi lainnya yang menentang Hitler. Elser sangat marah dengan semakin meningkatnya totaliterianisme yang dibawa NAZI ke kaum buruh Jerman. Meski banyak kelompok-kelompok konspirasi yang menentang Hitler, namun Elser tidak ada hubungannya dengan salah satu dari kelompok itu.

Setelah dalam pengamatan itu, Elser berkesimpulan, bahwa cara terbaik untuk membunuh diktaktor itu adalah dengan menyelundupkan bom waktu kedalam gedung itu. Memasangnya di dalam pilar dan meledakkannya ketika Hitler berpidato. Lalu selama 8 bulan berikutnya, Elser secara hati-hati mengumpulkan perkakas dan membuat bom waktu yang seakurat mungkin. Perangkat bomnya mencangkup 50 kilogram peledak high-explosive, enam system gerakan jam, kabel, batere 6 volt. Seluruh perangkat itu dia masukan kedalm casing peluru artileri 180 mm dari kuningan yang entah dari mana ia bisa mendapatkannya. Tanggal 5 Agustus 1939, Elser tiba di Munich guna memulai misinya itu. Setiap malam, beberapa menit sebelum 23.30 ia bersembunyi di galeri Burgerbraukeller menunggu sampai gedung tutup dan mematikan semua lampunya.

Herbert Mason memaparkannya dengan detail:

Bekerja dengan penerangan minim dari lampu senter yang diselimuti sapu tangan biru, Elser dengan hati-hati mempreteli papan penghias dinding yang mengelilingi panel empat persegi panjang penutup kolom. Hati-hati pula ia mengebor satu lubang disatu sudut atas panel kayu dan memasuki gergaji khusus pembuat lemari. Dengan hati-hati Elser mulai memotong serta membuang panel tersebut. Ia bekerja selama 3-4 jam, lalu membersihkan bukti-bukti kegiatannya sebelum tidur dikursi. Ia hanya menggergaji beberapa millimeter, mengganti papam penghias dinding, memunguti serbuk gergaji. Namun semua itu tidak merontokan kesabarannya. Ia menghabiskan 3 malam hanya untuk mencopot panel.
Jejak kerja modifikasinya tidak bisa dideteksi… Ia mengikis pengekang dan bagian rongga dalam sekaligus, memakai palu dan pengebor baja manual dari berbagai diameter. Setiap hantaman bergema di  pukulan lebih keras dari biasanya, ia menanti suara rebut dari seberang jalan untuk menutupi suara hantamannya. Karena ia bekerja sebelum subuh, tidak jarang ia harus menunggu lama sebelum menghantamkan palu.

Bukan tanpa perhitungan, Elser menggunakan dua jam alarm untuk timer bom rakitannya. Satu ia rangkaikan dengan perangkat pemicu cadangan, yang akan bekerja bila pemicu utama gagal. Pada system itu ia memasangkan system batang dan roda gigi yang jika dinyalakan akan bergerak akurat waktunya. Pada hari Kamis, 2 November, Elser mulai memasang bahan peledak dan detonator didalam kolom. Dua hari berikutnya ia mencoba pewaktu untuk terakhir kalinya, dan alat itu bekerja tanpa cacat. Senin, 6 November, ia mulai merangkai dan mengaktifkan perangkat mautnya. Pukul 06.00 pagi pewaktu mulai dinyalakan, bom akan meledak tepat 63 jam, 20 menit kemudian, yakni tepat pada hari kamis 8 November jam 21.20. Dinihari Rabu, sekali lagi ia datnag ke Burgerbreukeller untuk memastikan bom waktunya masih bekerja. Detik jam terdengar, pertanda semua bekerja lancar. Setelah memastikan semuanya lancar lalu Elser pergi meninggalkan Jerman menuju Swiss. Jika semua berjalan sesuai rencana, maka bom itu akan meledak ketika Hitler tengah berpidato dan akan mencabi-cabik tubuh sang diktator itu.

Namun semua itu sia-sia, Hitler menyelesaikan pidatonya lebih cepat dari biasanya, dan meninggalkan aula dengan segera setelah selesai berpidato. Delapan menit setelah Hitler pergi meninggalkan aula itu, ledakan keras berdentum, menghancurkan pilar dan karena kuatnya ledakan, hamper seluruh langit-langit ambrol. Tidak diragukan lagi, bila saja Hitler meneruskan pidatonya seperti yang biasa, maka tubuh Hitler akan sulit dikenali. Entah takdir atau memang insting Hitler yang mendorongnya untuk lebih cepat meninggalkan aula itu dari yang biasanya. Dan sebenarnya kejadian ini hanyalah salah satu dari lolosnya Hitler dari aksi-aksi kelompok konspirasi yang ingin mencoba membunuhnya.
Lalu, Elser sendiri gagal mencapai Swiss, ia ditahan oleh pengawal perbatasan tidak sampai 100 meter dari perbatasan Swiss-Jerman. Setelah dipaksa menunjukan isi sakunya, polisi menemukan sejumlah benda yang mencurigakan, pegas jam, roda gigi kecil, detonator alumunium kecil, dan kartu pos bergambar Burgerbreukeller. Meski interogasi berkepanjangan, Gestapo percaya pada pengakuan Elser bahwa dirinya adalah pelaku tunggal. Anehnya, meski Elser yang telah jelas bersalah, tidak dieksekusi langsung. Ia hidup hingga akhirnya pemimpin besar SS Heinrich Himmler memerintahkan eksekusi Elser hanya sekitar 2 pekan sebelum perang di Eropa berakhir. Elser diduga kuat menjalani aksinya atas sepengetahuan Himmler dan Reinhard Heydrich yang sangat diuntungkan dengan upaya Elser.

Dalam kisah ini, saya yakin apa yang tertulis dibagian akhir pada paragraph diatas memang ada benarnya. Meskipun Elser mengaku sebagai pelaku tunggal dan tak ada sangkut pautnya dengan kelompok-kelompok konspirasi lainnya yang membenci Hitler. Namun yang masih mengganjal adalah bagaimana Elser mendapatkan bahan-bahan peledak dan keahlian merakit bom. Dalam membongkar pilar saya singkirkan keraguan ini, karena Elser memang seorang tukang kayu, dan dia juga seorang pembuat jam yang tentunya saya juga percaya dia ahli dalam pembuatan timer. Namun apa pembuatan bom itu hanya masalah timer saja? Lalu dari mana Elser belajar pembuatan bom itu? Belum lagi bahan-bahan peledak, yang dalam kasus ini ledakannya bukanlah ledakan biasa, tapi ledakan yang sangat kuat. Tapi selalu ada kemungkinan pula bila Elser benar-benar bekerja sendiri, dan saya belum bisa berspekulasi dalam hal ini. Mungkin dalam kesempatan lain saya akan mencoba mencari tau tentang hal-hal lain yang menarik tentang Georg Elser dalam upayanya membunuh Hitler. Lebih lanjut saya mempersilahkan pembaca menarik kesimpulan masing-masing atas kejadian diatas.

Liverpool FC Tour 2013 - Indonesia

Friday, April 26, 2013


Salam, Ngek, Gubrak!!! - Yerp, akhirnya Liverpool datang juga!! Liverpool resmi merilis jadwal pra musim 2013, dan Indonesia menjadi salah satu tempat yang dituju. Ini sebuah kebanggan buat ane pribadi, penantian selama bertahun-tahun, dan akhirnya Liverpool datang ke Indonesia, dan besar harapan ane, bisa ada di stadion saat Liverpool bertanding nanti di Stadion Utama Bung Karno pada 20 Juli 2013.

Awalnya ane agak sedikit gondok juga liat rilisan pra musim yang sebelumnya, bayangin aja, Indonesia yang merupakan fans base terbesar Liverpool di dunia ( kabar ini saya dapat dari salah satu akun di twitter yang saya lupa id nya) masa iya gak disinggahi. Secara, rilisan awal Liverpool cuma pra musim di Thailand dan Australia, padahal negara kita ada diantara kedua negara tersebut. Tapi ternyata, Liverpool bener-bener mencintai fans nya. Mereka merilis jadwal pra musim terbaru dan tertera nama Indonesia disitu. Kenapa ane bilang Liverpool cinta sama fans nya? Karena Liverpool datang ke Indonesia tanpa promotor, jadi kedatangan Liverpool ke Indonesia merupakan inisiatif klub yang mungkin mereka merasa harus memberi penghargaan atas fans mereka di Indonesia.

So, Sobat Kopites, jangan lupa 20 Juli 2013, kita merahkan Senayan dan kita Anfield kan SGBK! Mari kita berdoa, semoga dalam penantian ini, tidak ada kendala yang merugikan kita sehingga terjadi hal-hal yang tak kita inginkan. You'll Never Walk Alone

Trem Batavia

Wednesday, April 10, 2013

Salam, Ngek, Gubrak!!! - Rencana angkutan massal di Jakarta bukanlah hal baru, jakarta telah mempunyai angkutan massal dari jaman penjajahan dulu. dulu Jakarta punya angkutan massal berupa trem yang digerakkan oleh kuda dan sempat menjadi sangat digemari kala itu. Trem tenaga kuda ini bermuatan sekitar 40 penumpang, hingga pada akhirnya digantikan oleh trem tenaga uap dan listrik. Trayek trem ini dimulai dari Kota Intan yang kala itu bernama Amsterdam Poort ke Jalan Gajah Mada - Hayam Wuruk yang dimasa penjajahan dulu bernama Molenvliet dan berakhir di Harmoni. Dua bulan kemudian barulah ada penambahan trayek ke Tanah Abang, Jatinegara, Kramat dan Jalan Veteran.

Bunyi terompet pada saat itu adalah hal yang biasa, karena trem ini menggunakan terompet sebagai klakson, dan ketika ada penumpang yang akan turun, si penjual karcis membunyikan lonceng. Bukan tanpa masalah, dengan adanya trem ini, menimbulkan banyak masalah terutama soal kebersihan jalan. Karena binatang ini tidak mengenal tempat ketika membuang kotoran atau pun buang air kecil, sehingga jalan-jalan penuh dengan kotoran dan kencing kuda. Dan yang sangat mengenaskan adalah kuda-kuda sering kewalahan menarik penumpang yang jumlahnya puluhan itu. Sebuah surat kabar waktu itu pernah mengabarkan bahwa di tahun peresmian awal, yaitu tahun 1869 sampai tahun 1872 trem tenaga kuda ini mengakibatkan 545 kuda meninggal. Hal ini disebabkan karena kuda-kuda itu kelelahan.

Trem kuda ini tamat riwayatnya di jakarta sekitar tahun1881 dan digantikan oleh trem tenaga uap. Dan pada tahun 1899 kendaraan umum di Batavia didominasi oleh trem listrik yang akhirnya tamat juga riwayatnya ditahun 1960'an.


Source: buku "waktu belanda mabuk lahirlah batavia" - Alwi Shahab -



Clingstone, Rumah Unik Tengah Laut

Tuesday, April 2, 2013


Salam, Ngek, Gubrak!!! - Rumah ini benar-benar luar biasa. Bukan hanya karena usianya yang telah 103 tahun tapi juga karena didirikan di tengah laut. Konon rumah ini telah berdiri sejak 1905, tepatnya di atas bebatuan Rhode Island yang ada di tengah laut. Rumah itu kerap disebut Clingstone. Rumah ini cukup besar dan tergolong nyaman. Rumah tersebut dibangun oleh JS Lovering Wharton dengan biaya 36.000 dolar , sepupu jauh Henry Wood (79), yang kini menjadi pemiliknya.




Henry Wood membelinya dengan mantan istrinya pada tahun 1961 seharga 3600 dolar AS. Kemudian dia renovasi dan kini menjadi manson yang menarik dan nyaman dan telah didiami selama dua dasawarsa lebih. Ini memang penemun Wood yang luar biasa. Bayangkan rumah itu memiliki 23 kamar, dan Wood tetap mempertahankan arsitektur kamar dan settingannya seperti 100 tahun lalu. Setiap tahun, pada hari raya tertentu, Wood dan keluarganya mengundang puluhan teman-temannya untuk berlibur di tempat mereka.

Rumah itu memang sangat besar, karenanya membutuhkan banyak orang untuk bisa membersihkannya. Maklum saja, Wood dan keluarganya tidak setiap hari tinggal di sana. Mereka hanya menggunakan manson itu untuk tempat berlibur. Jadi ketika mereka datang, hal yang pertama harus dilakukan adalah, bekerja keras membuat tempat itu bersih kembali.



Namun para relawan, teman-teman Wood, tentu saja dengan suka rela membantu membersihkannya. Mereka mengaggap itu kegiatan menarik pengisi liburan. Wood dan keluarga serta teman-temannya hanya datang ke sana ketika musim panas. Biasanya selama sepekan mereka menghabiskan masa libur. Sementara di musim dingin, manson besar itu sunyi dan sepi. Boat mereka tetap aman di simpan di dok terapung dekat James Town Boatyard.

Source: http://anerysa.blogspot.com/2011/07/clingstone-rumah-unik-tengah-laut.html

Long Distance Relationship

musti nunggu 2 tahun buat ketemu ;(


Salam, Ngek, Gubrak!!! - Cinta jarak jauh, kok bisa yak? gimana tuh ngejalaninnya? Emang dah yang namanya cinta jarak jauh itu gak enak banget sob, coba aja lu bayangin. Saat malam minggu tiba, temen-temen pada ngapel, nah yang long distance cuma bisa telponan atau yang bokek ya sms'an. Waktu untuk bertemu sangat-sangat terbatas dan bisa dibilang jarang banget. Pait nya itu ya kalo pas kita ada hari spesial, gak bisa ngerayain bareng-bareng, sedih beneerrr dah. Tapi tunggu dulu, gak semua hal itu pait buat yang long distance, maap ye bukan gue sok tau, tapi gw mengalami hal ini :p (hahahahaha, pengalaman pribadi).

Dari yang gue alami, banyak juga kok hal-hal seru yang bisa gue lakukan meski (sekali lagi) musti dilakukan dengan keterbatasan jarak (hikz). Dan dari pengalaman long distance ini gue ternyata banyak belajar tentang banyak hal pula. Dari berbagai macam hal, ternyata cukup banyak hal yang melatih kepribadian dan segala sifat kita sob. Dan inilah menurut gue hal-hal terpenting yang dapat kita pelajari dari hubungan jarak jauh ini.

Melatih Kesabaran
Kesabaran sangat penting neh sob buat yang mau coba-coba untuk berhubungan jarak jauh. Dari pengalaman gue, yang namanya kesabaran dalam menjalankan hubungan jarak jauh ini sangat diuji. Lu bayangin aja, gue musti nunggu sampe tahun kedua baru bisa ketemu, hahahahaha selama dua tahun gue cuma berkomunikasi lewat hape atau chat online. Tapi apa yang gue dapat dari hal ini adalah, ternyata hidup itu emang musti ada alur dan perencanaan, dan itu juga butuh kesabaran. Bikin plan buat ketemuan, dan selalu sabar buat menanti, apa lagi kalo jaringan lagi lemot dan mengganggu komunikasi, hahahaha ini bener-bener membutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Tapi alhamdulillah gue masih bisa menjalaninya sampe sekarang.

Menjaga Kepercayaan
Jangankan yang jauh, yang dekat aja kalo namanya  pacaran pasti butuh kepercayaan, nah buat yang jauh pastinya dan tentunya butuh lebih ekstra yang namanya menjaga kepercayaan. Dan bukan hal yang sepele, kepercayaan bener-bener menentukan hasil akhir dari hubungan ini sob. Bahasa kasarnya, yang deket aja banyak yang selingkuh, nah apalagi yang berjauhan dan yang gak saling melihat satu sama lain. Dari sini gue dilatih bagaimana menjaga perasaan dan bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan pasangan gue. Dalam hal ini memang sulit, karena kita memang sama sekali buta akan situasi dan keadaan pasangan kita, tapi percayalah, kalo kita bisa saling percaya dan meyakinkan dengan tindakan, semoga long distance kita akan berjalan baik.

Kejujuran
Hal berikutnya yang gue pelajari dari hubungan jarak jauh ini adalah tentang berharganya sebuah kejujuran. Sulit emang buat yang satu ini, apa lagi kita emang jauh dari pasangan. Tapi perlahan gue mulai bisa jujur dan menerima segala konsekuensi dari apa yang udah gue lakukan. Misalnya, saat gue pergi dengan temen-temen gue kesebuah acara, tentu hal ini kadang membuat curiga pasangan kita. Pergi dengan siapa? temennya cewek atau cowok? ngapain nanti disana? macem-macem lah hal yang jadi pertanyaan. Tapi dari pada gue berbohong, mending jujur dan berterus terang. Namun bukan berarti dengan jujur lantas kita bisa seenaknya, tetep musti jaga perasaan dan menghindari hal-hal yang bisa bikin pasangan kita nantinya jadi kecewa.

Mungkin hanya tiga hal diatas yang bisa gue share, tapi sebenernya masih banyak lagi hal-hal yang bisa kita jadikan pelatihan dalam menjalankan hubungan jarak jauh ini. Menilai kesetiaan, menahan rasa cemburu (nah yang ini nyiksa banget sob), menjaga komunikasi. Selain itu dengan jarak jauh ini kita jadi benar-benar menikmati yang namanya teknologi, hahahaha bayangkan aja seandainya internet atau telpon genggam gak ada?? (terima kasih teknologi ;p).

Tapi apapun itu, yang namanya berhubungan, bukan yang jarak jauh aja, yang dekat pun sebenernya banyak juga kok halangannya. Semua tergantung kita bagaimana menjalaninya, so buat temen-temen yang mau ngerasain long distance atau terpaksa long distance, gak usah takut. Yakin dan percaya kalo kita bisa menjalaninya.  Dan yang terpenting itu ingat, bahwa jodoh ada ditangan Tuhan, kita hanya tinggal berusaha. Toh kalo memang dia adalah jodoh kita, niscaya Tuhan juga akan memudahkan jalan kita, ya gak sob? ;p

Akhir kata, semoga tulisan ini bisa mempertahankan dan menguatkan hubungan sobat-sobat yang sedang menjalankan hubungan jarak jauh. Sekaligus meyakinkan bahwa hubungan jarak jauh itu bukan tebing penghalang buat kita mencari cinta sejati... Preeettt ;b
akhirnya ketemu juga ;b