About

Kalatidha, Gambaran Tentang Zaman Edan

Saturday, January 19, 2013

Salam, Ngek, Gubrak!!! - Kalatidha, sebuah puisi karya sastrawan surakarta yang sangat terkenal, menggambarkan sebuah zaman yang mulai rusak dan mengalami kerepotan. Puisi yang sangat menyentuh dari seorang bernama R. Ng. Ranggawarsita, semoga puisi ini dapat menyadarkan kita tentang dunia yang mulai edan sekarang ini.
R. Ng. Ranggawarsita - sumber http://sagasitas.org


Kalatidha

Keadaan negara waktu sekarang
sudah semakin merosot,
keadaan tata negara telah rusak,
karena sudah tak ada yang dapat dijadikan panutan,
sudah banyak yang meninggalkan petuah-petuah
serta aturan-aturan lama,
orang cerdik cendikiawan
telah terbawa arus zaman gemblung,
suasana sangat mencekam,
karena dunia penuh dengan kerepotan.

Sebenarnya, rajanya raja yang baik,
patihnya juga cerdik,
semua anak buahnya berhati baik,
pemuka-pemuka masyarakatnya juga baik,
namun, segala itu tak menciptakan kebaikan,
oleh karena daya zaman kalabendu.

Bahkan kerepotan-kerepotan makin menjadi-jadi,
lain orang lain pikiran dan lain maksudnya,
waktu itulah perasaan sang pujangga menangis,
penuh kesedihan,
mendapatkan hinaan dan malu,
akibat dari perbuatan seseorang,
tampaknya orang itu memberi harapan menghibur,
sehingga sang pujangga yang sangat gembira hatinya menjadi tak waspada.

Persoalannya dikarenakan kabar angin yang tak menentu,
akan ditempatkan sebagai pemuka,
tetapi akhirnya hanya kebohongan,
bahkan tak mendapat perhatian sama sekali,
sebenarnya kalau direnungkan,
apa gunanya menjadi pemuka,
hanya akan membuat kesalahan-kesalahan saja,
lebih-lebih bila ketambahan lupa diri,
hasilnya tak lain hanya kerepotan.

Menurut buku panitisastra,
sebenarnya sudah ada peringatan,
di zaman yang penuh kerepotan dan kebatilan ini,
orang yang berbudi tak terpakai,
demikianlah jika kita meneliti,
apakah gunanya meyakini kabar angin,
akibatnya hanya akan menyusahkan hati saja,
lebih baik membuat karya-karya,
tentang kisah zaman dahulu kala.

Membuat kisah lama ini,
dapat dipakai kaca benggala,
guna membandingkan perbuatan yang salah dan yang betul,
sebenarnya banyak sekali contoh-contoh dalam kisah-kisah lama,
mengenai kehidupan yang dapat mendinginkan hati,
akhirnya pasrah dan menyerahkan diri pada kehendak Tuhan,
segala itu karena tengah menghadapi kejadian yang tak masuk akal.

Hidup di dalam zaman gemblung memang repot,
akan mengikuti tidak sampai hati,
tetapi kalau tidak mengikuti geraknya zaman
tak mendapat apapun juga,
akhirnya dapat menderita kelaparan,
namun sudah menjadi kehendak Tuhan,
walaupun orang yang lupa itu bahagia,
namun, masih lebih bahagia bagi orang yang senantiasa ingat dan waspada.

Segalanya itu sebenarnya dikarenakan keinginan hati,
betul tidak? memang benar kalau ada yang mengatakan demikian,
namun, sebenarnya di dalam hati repot juga,
sekarang sudah tua,
apa pula yang dicari,
lebih baik menyepi diri,
agar mendapat ampunan dari Tuhan.

Lain lagi bagi yang sudah kuat,
mendapat rahmat Tuhan,
bagaimanapun, nasibnya selalu baik,
tidak perlu bersusah payah,
tiba-tiba mendapat anugerah,
namun demikian, masih juga berikhtiar.

Apapun dilaksanakan,
hanya membuat kesenangan,
pokoknya tidak menimbulkan persoalan,
agaknya ini sesuai dengan petuah yang mengatakan
bahwa manusia itu wajib ikhtiar untuk terus memilih jalan yang baik,
disertai dengan usaha,
juga harus awas dan waspada agar mendapat rahmat Tuhan.

Ya Allah ya Rasulullah,
yang bersifat pemurah dan pengasih,
mudah-mudahan memberikan pertolongan kepada hambamu
di saat-saat menjelang akhir ini,
sekarang kami telah tua,
akhirnya nanti bagaimana?
hanya Tuhanlah yang mampu menolong kami.

Mudah-mudahan kami dapat sabar dan sentosa,
seolah-olah dapat mati di dalam hidup,
lepas dari kerepotan,
serta jauh dari keangkaramurkaan,
biarkanlah kami hanya memohon karunia-Mu,
agar mendapat ampunan sekadarnya,
kemudian kami serahkan jiwa dan raga kami.

Sumber: Zaman Gemblung karya: Sri Wintala Achmad

The Kupluk, Pesona Tukang Villa Merambah Artis


Salam, ngek, gubrak!!! - Haah, beberapa hari ini gue kesel banget sob, kesel gue, masa cuma karena gue beli kupluk dan memakainya, lantas gue dibilang tukang villa. Sialan banget gak tuh orang yang bilang gue kaya tukang villa. Orang-orang seperti mereka yang bilang kupluk identik dengan tukang villa itu sebenernya harus dimusnahkan, kenapa? karena mereka tidak bisa membedakan mana tukang villa sesungguhnya dan tukang villa dadakan. (lha berarti gue masuk ke kategori yang dadakan dong :'0). Tapi biar dadakan, kan gue bukan tukang villa yang sebenarnya, gue hanya mau ngerasa tampan aja kalo pake kupluk, walau pun emang gak tampan. Terlebih lagi, menurut gue pemakaian kupluk secara berkala itu baik buat kesehatan kutu dan ketombe, karena dia akan merasa adem di kepala kita. Kenapa gue bilang baik? karena suatu ketika adek gue pernah kena penyakit kuning, dan katanya bisa sembuh dengan memakan kutu rambut. Dan apa yang terjadi? gue kesulitan sob buat nyari kutu rambut, udah jarang banget tuh kutu, sampe terpaksa gue musti inden 3 hari sama tetangga gue buat dapetin kutu yang entah dari mana tetangga gue itu mendapatkannya. Nah, dari kisah diatas, maka gue anjurkan sobat-sobat buat memakai kupluk dan mulai berternak kutu.
Kembali ke kupluk, selain memanjakan kutu yang gue sebut diatas, kupluk adalah menutup yang dapat meredakan penyakit besar kepala, gak percaya? berikut contohnya.

                                                      
Nah seperti itulah gue kalo gak pake kupluk, sangat besar kepala dan terlihat garang x(. Berhubung gue mempunyai hati yang agak-agak pink, kalo orang-orang bilang, maka gue harus bisa merubah kegarangan gue. Lu bayangin aja sob kalo lu punya kepala sebesar itu? mana cukup helm masuk ke batok kepala lu? jangan kan masuk, mungkin si helmnya juga jijik kali kalo liat kepala model kaya gitu. Nah oleh sebab itu gue pake kupluk, dan setelah gue pake kupluk, besar kepala gue berkurang drastis dan tingkat ketampanan gue bertambah sekitar 100,50%. Gak percaya? liat photo dibawah ini, itu setelah gue menggunakan kupluk ;b.


Nah kaan... apa kata gue, berubah kan setelah gue pake kupluk. (whahahahahaha, semoga pemirsa gak pada ngeh kalo gue lagi ngebohong ;b).

Lagi sob, sebenernya kupluk itu sesungguhnya menghindari kepala kita dari masalah malu karena rambut rontok, gak percaya? buktikan sendiri. Bila rambut anda mulai rontok dan bentuk rambut anda sudah seperti Lombardo, silahkan pakai kupluk, dijamin kepala botak anda akan terhindar dari pantauan orang-orang. Buat yang belum kenal si Lombardo, neh gue kasih gambarnya..


Tuh lu liat aja sob, gue yakin si Lombardo itu kepanasan karena kepala plontosnya tersiram sinar matahari. Tapi apa yang terjadi setelah dia memakai kupluk? berikut adalah gambarnya...


Wuuiih, setelah si Lombardo memakai kupluk, sepintas dia mirip dengan David Beckham. Makanya, buat sobat-sobat, ayo buruan pakai kupluk sekarang juga. Ini adalah rekasa bukan fakta, jadi tunggu apa lagi. Beli kupluk sekarang dan bergayalah ala Beckham walau wajah anda tidak mirip sama sekali.

Nah, gimana? tertarik menggunakan kupluk? atau masih minder pake kupluk karena takut dibilang kaya tukang villa? Gak perlu takut sob, berikut ini gue lampirkan artis-artis keren yang gak malu dibilang kaya tukang villa. Pada dasarnya, artis yang pake kupluk dan kita yang bukan artis tapi pake kupluk adalah sama aja, hanya yang membedakan, kalo artis itu ganteng, dan kalo kita jelek. Tapi gak usah minder, bravo kupluk.

Brian Molko, Placebo
yang abis diselingkuhin sama steward ;b
Brad Pitt Ngatimin :)
Gimana? masih nganggap kupluk itu hanya tukang villa saja? makanya melek!!!  kebanyakan gaul di puncak bogor, makanya sekali-kali maen ke luar negeri kaya orang-orang, jangan kaya gue, yang gak bisa ke luar negeri :'(.

Mercusuar Iskandariah


Salam, Ngek, Gubrak!!! -  Mercusuar Iskandariah (Alexandria), menara inilah yang salah satunya membuat para tentara Muslimin yang ketika itu baru menaklukan kota Iskandariah begitu kagum tatkala bangunan itu menjulang didepannya. Menara ini terletak ditimur laut pulau Pharos yang bersambung ke kota melalui jalan panjang, tegak diatas lengkungan yang kuat, jalan ini mereka namai Heptastadium. Menara yang menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini banyak menyimpan cerita-cerita unik didalamnya. Saya yang tanpa sengaja mendengar cerita ini, mencoba menyusuri tiap-tiap bacaan yang sekiranya bersangkut-paut dengan keberadaan dan cerita mengenai menara ini. Dari berbagai sumber yang saya temui, menara atau mercusuar ini dibangun pada abad ke-3 SM, bangunan ini dirancang oleh Sostratus dan Snidus atas petunjuk Ptolemeus I, seorang panglima Alexander Yang Agung, yang ketika itu menjabat sebagai Gubernur. Namun dalam buku lain yang saya baca, menara ini dibangun oleh Ptolemeus II yang tak lain adalah anak dari Ptolemeus I. Namun dari perbedaan itu, menurut hemat saya bolehlah kita tarik kesimpulan dari keduanya yang menyebutkan menara itu dibangun pada masa Dinasty Ptolemeus, atau menyimpulkan yang lain yang lebih adil dengan mengambil jalan tengah lain. Sehingga akan ada perkiraan bahwa mercusuar itu dibangun oleh Ptolemeus I dan diteruskan pembangunannya oleh anaknya yaitu Ptolemeus II.

Ketinggian bangunan ini diperkirakan sekitar 115 meter, dan ini merupan bangunan tertinggi yang dibangun manusia dalam masa beratus-ratus tahun. Bangunan ini didirikan diatas batu karang dilaut, terbuat dari batu keras yang dipahat untuk kemudian dituangkan timah didalamnya sehingga tak ada bagian dalamnya yang dapat dimasuki air laut. Menara ini terdiri dari empat tingkat, yang pertama atau yang paling bawah adalah bangunan dengan persegi empat, sayangnya saya tidak bisa menemukan seberapa tinggi bangunan yang pertama ini. Lalu yang kedua berbentuk segi delapan, yang ketiga bulat, dan yang terakhir adalah bangunan terbuka dengan tempat-tempat api yang akan menjadi pedoman kapal serta sebuah kaca cermin besar. Mungkin karena tempat-tempat api ini pula ada sebagian sumber yang saya temui menamakannya Lighthouse of Alexandria. Konon api-api dibagian atas yang digunakan sebagai penerang itu dapat terlihat dari jarak sekitar 56 KM.

Pada setiap tingkat itu disertai balkon yang menghadap ke kota. Dalam menara terdapat pula bilik-bilik yang saling berhubungan, jumlah dan saling hubungannya menimbulkan banyak kekaguman. Diceritakan pula, konon setiap memasuki menara ini akan kebingungan dan akan sesat jalan karena banyaknya jumlah bilik itu, disamping tingkat dan lorong-lorong yang ada didalamnya. Yang tak kalah menarik adalah keberadaan cermin besar itu sendiri, selain bahan baku dan maksud ditempatkannya serta daya tahannya yang merupakan suatu keajaiban. Ada banyak cerita menarik mengenai kaca cermin yang berada diatas mercusuar ini, dimulai dengan cerita yang mengatakan bahwa cermin itu sangat besar terbuat dari batu tipis transparan, dan dapat melihat kapal yang datang dari kawasan Romawi yang cukup jauh dari pandangan mata. Yang lain bercerita tentang cermin itu menyebut kaca itu merupakan pembuatan yang sangat cermat, lalu yang lain bercerita bahwa cermin itu dari besi China. Yang paling menarik adalah kisah yang menceritakan bahwa cermin ini dapat membakar kapal-kapal musuh, yaitu dengan cara memutar kearah matahari yang condong keperaduannya. Saya sendiri belum bisa membayangkan hal ini, namun apapun itu saya yakin kita semua sepakat bila peletakan cermin dengan ukurannya yang besar tentu telah melalui pemikiran yang sangat maju pada masa itu.

Hal lain yang unik adalah ketika orang-orang muslim menguasai menara dan kota Iskandariah, menara itu masih dalam keadaan utuh, namun itu tak berlangsung lama. Banyak pihak yang menyebut menara itu telah dihancurkan separuhnya yang dikarenakan diketahui ada harta karun dibawah menara itu. Adalah seorang utusan dari Romawi yang mengatakan kepada seorang tokoh musim bahwa dibawah menara itu terdapat harta karun. Maka akhirnya pasukan dari pihak muslimin itu mencoba membongkar sebagian menara dan mencopot cermin besar itu, namun setelah sebagian dibongkar tak ditemukan apapun. Pasukan Musim tersadar kalau-kalau mereka telah ditipu, selain tak dapat harta yang disebutkan, pasukan muslimim pun tak dapat memantau keberadaan kapal-kapal pihak Romawi dari laut dengan cermin yang sebelumnya terpasang diatas menara itu. Sungguhpun telah membangun kembali dan meletakkan cermin itu diatasnya, namun cermin itu sudah tak berfungsi sebagaimana sebelumnya.

Bila cerita diatas benar adanya, maka saya pun menarik kesimpulan tentang api yang berada diatas menara itu yang dapat terlihat dari jarak 56 KM itu mungkin ada benarnya. Kobaran api itu memantul pada cermin yang ketika itu memang menjadi sebuah mata pengintai kapal-kapal pasukan Romawi, bahkan konon orang dapat melihat segalanya ke Konstantinopel melalui cermin itu. Sayangnya, bangunan ini kini hanya tinggal kenangan. karena bangunan ini telah hancur, meskipun bangunan ini tampak perkasa, namun bangunan ini sepertinya tidak dirancang untuk menghadapi gempa. Dalam berbagai sumber, ada sedikit perbedaan tentang jumlah gempa yang menghancurkan menara ini, ada yang menyebut sebanyak tiga gempa telah meluluh lantahkan menara ini, dan yang lainnya menyebutkan dua gempa saja. Yang sebanyak tiga kali gempa itu ditulis terjadi pada tahun 956, 1303 dan 1323, yang kedua gempa terakhir adalah yang disebutkan pada pendapat dua gempa yang lain. Hal ini hanya bagian kecil dari perbedaan, meskipun ada namun dengan menyebutkan salah satunya toh tahun pada yang kedua sama dengan yang lain, dan bencana yang menghancurkannya pun seragam, yaitu gempa.